"Sangat disayangkan bahwa meski Presiden Ramaphosa dan pemerintahannya telah berupaya dan berupaya berkali-kali untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan AS, Presiden Trump terus melakukan tindakan hukuman terhadap Afrika Selatan berdasarkan misinformasi dan distorsi tentang negara kami," bunyi pernyataan tersebut.
Tidak jelas bagaimana AS akan menegakkan larangan Trump atas partisipasi Afrika Selatan. Namun, mungkin Departemen Luar Negeri tidak akan mengeluarkan visa bagi pejabat yang ingin menghadiri konferensi tersebut.
"Afrika Selatan akan terus berpartisipasi sebagai anggota penuh, aktif, dan konstruktif G-20," bunyi pernyataan Afrika Selatan. "Kami menyeru anggota G-20 untuk menegaskan kembali operasinya yang berkelanjutan dalam semangat multilateralisme, berdasarkan konsensus, dengan semua anggota berpartisipasi secara setara dalam semua strukturnya."
Perselisihan Trump dengan Afrika Selatan mencapai titik didih pada Mei ketika dia menyerang Ramaphosa dalam kunjungannya ke Washington, untuk memperbaiki hubungan dengan AS dan membujuk Trump agar berhenti menyebarkan teori konspirasi tentang kampanye melawan warga kulit putih Afrika Selatan. Presiden memutar montase video yang memperkuat klaim genosida.
AS memboikot pertemuan G-20 selama akhir pekan di Afrika Selatan dan mengirimkan nota diplomatik yang memperingatkan Pretoria agar tidak mengadopsi deklarasi para pemimpin. Afrika Selatan kemudian menyetujui dokumen tersebut tak lama setelah pertemuan dimulai.
Afrika Selatan juga menolak permintaan AS agar Marc Dillard, kuasa usaha di Afrika Selatan, menghadiri KTT para pemimpin dan menerima serah terima seremonial G-20, menegaskan Ramaphosa tidak akan berinteraksi dengan pejabat berpangkat rendah. Sebaliknya, serah terima berlangsung secara diam-diam di antara para diplomat di Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan di Pretoria pada Selasa.
Afrika Selatan bersiap menghadapi potensi Trump memblokirnya dari KTT Miami. Para pejabat di sana tetap khawatir bahwa AS akan berusaha mengeluarkan negara itu sepenuhnya dari kelompok tersebut.
Setiap perubahan keanggotaan akan membutuhkan konsensus di antara negara-negara G-20, seperti yang terjadi sebelum KTT 2023 di India, saat Uni Afrika diterima sebagai anggota penuh.
Tidak jelas apa dampak ancaman Trump yang ingin menghentikan pendanaan ke Afrika Selatan. Trump telah menangguhkan bantuan bagi negara tersebut melalui perintah eksekutif pada Maret lalu.
(bbn)
