Google menegaskan bahwa proses tersebut melibatkan perusahaan keamanan pihak ketiga dan telah "disaring secara menyeluruh oleh tim privasi dan keamanan kami sendiri."

Dave Kleidermacher, Vice President Keamanan dan Privasi Platform di Google, dalam unggahan blog terpisah, menekankan bahwa fitur ini tidak menggunakan workaround yang tidak aman.

"Koneksinya bersifat langsung dan peer-to-peer, artinya data Anda tidak pernah dirutekan melalui server, konten yang dibagikan tidak pernah dicatat, dan tidak ada data tambahan yang dibagikan," tulis Kleidermacher.

Pengaturan Khusus untuk iPhone

Guna memungkinkan transfer, pengguna iPhone harus mengatur AirDrop mereka agar dapat menerima dari "semua orang selama 10 menit" (everyone for 10 minutes). Proses penerimaan tetap seperti biasa, di mana pengguna dapat menerima atau menolak permintaan berdasarkan nama pengirim yang muncul.

Saat ini, fitur ini memerlukan perangkat dari lini Pixel 10 yang baru dirilis Google, dan peluncurannya masih bertahap. Dalam pengujian awal, pengiriman gambar antara Pixel 10 Pro dan iPhone 17 Pro Max berhasil.

Sebagai langkah privasi, AirDrop akan otomatis kembali ke pengaturan "hanya kontak" setelah batas waktu 10 menit berakhir, sehingga pengguna iPhone perlu mengulang pengaturan setiap kali ingin menerima file dari Pixel 10.

Google membingkai solusi ini sebagai kemenangan bagi konsumen. Perusahaan menyamakan langkah ini dengan rich communication services (RCS), standar yang mempermudah pengguna iPhone dan Android untuk berkirim pesan dan berbagi foto/video berkualitas tinggi, yang diimplementasikan Apple tahun lalu setelah tekanan regulasi.

Upaya-upaya sebelumnya untuk meniru fitur khas iPhone sering digagalkan Apple. Pada tahun 2023, aplikasi Beeper mencoba membawa dukungan iMessage ke Android, tetapi cepat digagalkan. Upaya Palm Inc. bertahun-tahun lalu untuk menyinkronkan Palm Pre dengan iTunes juga akhirnya dihentikan.

(bbn)