Olga Kharif dan David Pan - Bloomberg News

Bloomberg, Sedikit lebih dari sebulan setelah menyentuh rekor tertinggi, Bitcoin kini telah menghapus kenaikan lebih dari 30% yang dicatat sejak awal tahun. Euforia terhadap sikap pro-kripto pemerintahan Trump memudar, sementara pelemahan saham teknologi yang sebelumnya melesat membuat selera risiko investor menurun.

Mata uang kripto terbesar itu jatuh di bawah level US$93.714 pada Minggu (16/11), membuat harganya turun di bawah penutupan akhir tahun lalu ketika pasar keuangan menguat pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu. Bitcoin sempat mencapai rekor US$126.251 pada 6 Oktober, namun mulai merosot empat hari kemudian setelah komentar Trump soal tarif memicu gejolak pasar global.

“Pasar secara umum sedang berada dalam mode risk-off,” ujar Matthew Hougan, kepala investasi Bitwise Asset Management yang berbasis di San Francisco. “Kripto adalah sinyal bahaya yang pertama. Itu adalah sektor pertama yang bereaksi.”

Dalam sebulan terakhir, banyak pembeli besar — mulai dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) hingga bendahara perusahaan — secara perlahan menarik diri, menghilangkan dukungan aliran dana yang sebelumnya mendorong Bitcoin mencetak rekor.