Program ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 1,5 juta orang, mulai dari sektor on-farm (perkebunan sawit) hingga off-farm (pengolahan dan distribusi biodiesel).

"Program B40 memberikan banyak masukan, sehingga pengawasan diperketat. Pelaksanaan hingga Desember 2025 akan dikawal sebaik mungkin," ujar Eniya dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025) malam.

Menurut Eniya, pemerintah kini tengah menyiapkan uji laboratorium untuk implementasi B50 sebagai tahap lanjutan dari B40 dan menargetkan implementasinya dapat dimulai pada semester II-2026.

“Kami sedang menyiapkan seluruh instrumen untuk pengujian dan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan,” ujarnya.

"Enam bulan ke depan, kami akan melakukan pengujian spesifik di lapangan terkait dengan persiapan B50," tambahnya.

Uji coba lanjutan ini mencakup uji teknis, road test, kajian kecukupan dan keberlanjutan dana, ketersediaan CPO, serta peningkatan infrastruktur pendukung. 

Dengan langkah tersebut, pemerintah berharap transisi dari B40 menjadi B50 dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi industri serta perekonomian di Indonesia.

(mfd/wdh)