Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memiliki potensi besar untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan dalam pertemuan tahunan IMF di Washington DC, Amerika Serikat pada 13-16 Oktober 2025 lalu.

Dalam sebuah sesi Executive Dialogue Session “The Role of Artificial Intelligence (AI), Thomas menyebut bahwa “pertanyaan sesungguhnya adalah bagaimana membuat AI bekerja untuk kita, menguatkan produktivitas dan kapabilitas ekonomi nasional," ujarnya dalam siaran resmi, dikutip Selasa (21/10/2025).

Pernyataan itu juga sekaligus menandakan bahwa pemerintah tidak hanya melihat AI sebagai alat teknologi, tetapi juga sebagai salah satu pendorong strategi ekonomi. 

Dia lantas mengatakan beberapa kunci yang harus dipenuhi agar pemanfaatan AI bisa efektif; penguatan infrastruktur digital, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta regulasi yang adaptif. 

“Dengan ekosistem yang mendukung digitalisasi inklusif, talenta yang kompeten, dan tata kelola yang baik, AI bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.