Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah China menyatakan ekonomi negara itu masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini, meski mencatat laju ekspansi paling lemah dalam setahun terakhir. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh ekspor yang melonjak, namun terbebani oleh lemahnya konsumsi dan investasi domestik.

Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 4,8% pada kuartal ketiga tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu, sedikit di atas perkiraan ekonom sebesar 4,7%, menurut data resmi yang dirilis Senin (20/10). Biro Statistik Nasional (NBS) menyebutkan, kinerja ekonomi sepanjang tiga kuartal pertama telah membentuk “fondasi yang solid” untuk mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar 5%.

Penjualan ritel naik 3%, laju terendah sejak November tahun lalu, sementara investasi aset tetap turun 0,5% selama sembilan bulan pertama 2025 — kontraksi pertama sejak awal pandemi 2020. Perlambatan secara keseluruhan ini tertahan oleh kinerja industri yang justru menguat 6,5% pada September, melampaui semua perkiraan ekonom.

“Kesimpulannya, pertumbuhan memang melambat, tapi dengan perbedaan yang besar antar sektor,” ujar Ning Zhang, Ekonom Senior China di UBS Group AG, kepada Bloomberg TV. “Ekspor dan produksi industri melebihi ekspektasi, namun sektor domestik seperti penjualan ritel dan investasi justru melambat.”