Menurut Tri, saat ini hilirisasi perak masih terbatas untuk kebutuhan perhiasaan. Pemerintah belum berencana memperluas hilirisasi logam tersebut agar dapat dipasok ke industri, termasuk ke sektor baterai listrik yang memerlukan konduktor.
“Kalau hilirisasi perak sebetulnya perak juga dari dahulu misalnya di Jogja, di Kotagede. Itu sudah kerajinan perak, perhiasan,” ucap Tri.
“Betul [bisa dikembangkan menjadi konduktor], tetapi jumlahnya kan enggak begitu [besar] ini ya [permintaan konduktor EV dari perak],” tegas dia.
Harga perak terus mengalami lonjakan dramatis tahun ini akibat perang Rusia di Ukraina dan kebijakan ekonomi radikal pemerintahan Trump Amerika Serikat (AS), yang mendorong investor dan bank sentral mencari aset safe-haven. Namun, saat ini, peraklah yang mencuri perhatian dengnan kenaikan harga melebihi emas.
Kekurangan pasokan logam mulia ini telah mendorong harganya naik 70% di pasar London Metal Exchange (LME) tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 55% untuk emas hingga pertengahan Oktober.
Kedua logam mulia itu mengalami lonjakan permintaan dari investor yang menghargai stabilitas harganya selama periode ketidakstabilan politik, inflasi, dan melemahnya mata uang.
Berbeda dengan emas, perak tidak hanya langka dan indah: Perak juga memiliki sifat praktis yang menjadikannya komponen berharga dalam berbagai produk.
Dengan persediaan di level terendah dalam beberapa tahun dan investor masih berburu lebih banyak, ada risiko kekurangan pasokan yang dapat mempengaruhi berbagai industri.
Harga perak spot melonjak ke rekor tertinggi di atas US$52,50 atau setara Rp870.000 per ons. Angka ini melampaui titik puncak yang dicapai harga perak selama upaya terkenal untuk menguasai pasar global pada 1980.
Mengutip Bloomberg News, harga spot naik hingga 0,4% menjadi US$52,5868 per ons di London, melampaui rekor yang ditetapkan pada Januari 1980 pada kontrak yang kini tidak berlaku lagi yang diawasi oleh Chicago Board of Trade.
Perak merupakan salah satu dari sedikit pasar yang rekor tertingginya dari lonjakan komoditas pada 1970-an dan 1980-an belum terpecahkan.
Perak telah menetapkan rekor tertinggi dalam data harga spot intraday sejak 1993, dan melampaui rekor 1980 dalam data harga lelang harian yang diterbitkan oleh London Bullion Market Association.
Berdasarkan data Ditjen Minerba ESDM, pada 2024 total produksi emas dan perak Indonesia tercatat sebesar 25,745 juta ton. Sementara itu, yang diolah mencapai 26,024 juta ton sehingga rasionya mencapai 101%.
Capaian utilisasi fasilitas pemurnian perak pada tahun lalu mencapai 92% dari target 60%. Tingginya utilisasi fasilitas pengolahan perak didorong oleh peningkatan harga perak global yang cukup signifikan.
(azr/wdh)
