Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin menjauh dari rekor harga tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ATH) pada akhir pekan lalu US$125.689, seperti dicatat Bloomberg, namun masih dalam tren positif.

Pergerakan harga Bitcoin hingga Selasa pagi (7/10/2025) pukul 9.15 WIB masih ‘hijau’ 0,5% dalam 24 jam perdagangan terakhir ke zona US$124.635 (sekitar Rp2,06 miliar). Sepanjang tahun 2025 BTC telah melompat secara harga pada kisaran 33,25%.

Lompatan hingga menembus ATH baru terjadi bersamaan dengan penutupan pemerintah AS yang dimulai pada 1 Oktober. Shutdown dianggap menjadi pendorong peningkatan permintaan terhadap aset safe-haven, dengan penerima manfaat paling terasa adalah emas, yang mepet kisaran US$4.000/troy ons.

Kenaikan harga Bitcoin didorong oleh “badai sempurna makroekonomi yang menguntungkan,” termasuk penutupan pemerintah AS, aliran dana rekor ke ETF spot, dan penurunan pasokan di bursa, kata Jean-David Péquignot, Kepala Komersial Deribit, bagian dari Coinbase, dilansir Selasa (7/10/2025).

Minat terbuka atas Bitcoin di pasar Opsi telah membidik harga US$140.000, dengan data capaian tertinggi versi The Block sempat mencapai US$126.000.