Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pengembangan terapi kanker presisi melalui riset onkologi berbasis bioinformatika, memanfaatkan pendekatan computational systems biology dan multi-omics.

Kepala Pusat Riset Komputasi BRIN, Rifki Sadikin, mengatakan bioinformatika menjadi kunci personalisasi pengobatan kanker dengan mengintegrasikan data genomik, transkriptomik, proteomik, dan data klinis untuk memahami mekanisme molekuler penyakit.

“Pendekatan ini memungkinkan terapi diarahkan lebih tepat sasaran, termasuk penggunaan inhibitor target spesifik atau imunoterapi berbasis profil genomik pasien,” kata Rifki dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025)

Menurut Rifki, penerapan bioinformatika dan teknologi seperti next-generation sequencing (NGS) serta high-performance computing (HPC) mendukung identifikasi mutasi genetik spesifik, biomarker, dan prediksi respons terapi berbasis pembelajaran mesin. 

“Tujuannya meningkatkan efektivitas terapi, meminimalkan efek samping, dan memperbaiki kualitas hidup pasien,” ujarnya.