Bloomberg Technoz, Jakarta - Memasuki kuartal ketiga 2025, Bitcoin diperkirakan akan mengalami periode konsolidasi setelah reli tajam hampir 50% dari titik terendahnya di bulan April. Saat ini, harga kripto terbesar di dunia tersebut stabil diperdagangkan dalam kisaran US$100.000–US$110.000, menunjukkan fase transisi dari pergerakan agresif menuju rentang yang lebih sempit.

Mengutip dari laporan bursa kripto Bitfinex, Rabu (2/7/2025) kompresi harga terkini mencerminkan perlambatan aktivitas on-chain dan derivatif. Volume spot menurun, tekanan beli oleh pelaku besar (taker) melemah, dan minat terbuka (open interest) di pasar derivatif pun menurun.

"Kompresi harga terbaru mencerminkan meredanya aktivitas on-chain dan derivatif, ditandai dengan penurunan volume spot, melemahnya tekanan beli dari pelaku pasar, serta turunnya minat terbuka. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tengah bertransisi dari fase impuls agresif menuju fase konsolidasi dalam rentang," tulis Bitnex dalam laporannya. 

Data juga menunjukkan, level US$98.700 menjadi titik dukungan krusial bagi pemegang jangka pendek, yang kembali melakukan pembelian saat terjadi koreksi tajam—terutama pada masa ketegangan geopolitik Iran-Israel.

Lebih lanjut, ketika harga sempat jatuh ke US$99.830 pekan lalu, zona ini tetap menjadi area pembalikan penting, meski memicu likuidasi besar di kedua sisi long dan short, serta menekan open interest berjangka hingga turun lebih dari 7% dalam 24 jam.