Pada akhir April atau masih dalam masa Lebaran, harga bawang merah cenderung mengalami penurunan di kebanyakan kab/kota. Sementara pada Mei, sejak minggu pertama hingga minggu keempat terjadi kenaikan harga di banyak wilayah. Bahkan pada minggu keempat Mei, kenaikan harga bawang merah terjadi di 145 kab/kota.
“Banyaknya kab/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah ini menjadi ciri terjadinya inflasi untuk komoditas bawang merah,” tambah Pudji. Bawang putih juga terjadi kenaikan harga sejak pekan awal hingga akhir Mei di banyak wilayah.
Masih melonjak
Harga bahan makanan dan kebutuhan dapur seperti beras, telur dan ayam, juga bumbu-bumbu dapur seperti cabai merah, bergerak naik di tengah gejala perlambatan ekonomi Indonesia yang kian kentara.
Berdasarkan pantauan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Sabtu (27/5/2023), beberapa komoditas pangan seperti beras, cabai merah, lalu gula pasir, dan telur ayam ras, juga daging ayam, kompak merambat naik.
Harga beras misalnya, untuk kualitas medium 1 mengalami kenaikan harian 0,37% menjadi Rp13.550/kg, beras kualitas medium 2 juga mengalami kenaikan 0,38% menjadi Rp13.300/kg, dan beras kualitas super naik 0,34% menjadi Rp14.850/kg.
Dibandingkan posisi sebelum Lebaran 2023 lalu, harga beras saat ini sudah lebih mahal. Pada 23 Maret, harga beras medium 1 yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia masih di posisi Rp13.350/kg. Adapun ketika jelang Lebaran, harga beras jenis yang sama sempat melambung menjadi Rp13.850/kg pada 20 April.
Tren kenaikan harga pangan dan sembako itu memperlihatkan bahwa tren penurunan harga pangan pasca Lebaran terbukti tidak berlangsung lama, menurut ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro. Pada Mei ini, harga rata-rata 10 bahan makanan pokok telah melonjak 1,2%, dengan tingkat inflasi tahunan hingga 14%.
(evs)
