Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menjelaskan saat ini pembahasan mengenai skema potensi dukungan industri asuransi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih di tahap awal dan difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemangku kepentingan terkait seperti Badan Gizi Nasional. Asosiasi perasuransian, dalam hal ini AAJI dan Asuransi Umum Indonesia (AAUI) saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan skema yang sedang dikaji diarahkan untuk memberikan perlindungan atas risiko-risiko utama yang mungkin timbul dalam pelaksanaan program MBG, baik bagi penerima manfaat maupun pihak pelaksana.

“Tentu semua ini masih dalam proses pembahasan dan koordinasi lebih lanjut agar model perlindungan yang diusulkan benar-benar tepat sasaran dan efektif,” ujar Togar kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (23/5/2025).

Togar mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk menyampaikan estimasi potensi pendapatan premi yang diperoleh industri asuransi dari program MBG karena pembahasan masih pada tahap awal dan belum ada penetapan skema.

Prinsipnya, AAJI mendorong agar premi yang ditetapkan terjangkau, dengan mempertimbangkan keberlanjutan program, kemampuan pendanaan, potensi pertumbuhan industri asuransi dan stabilitas keuangan perusahaan, termasuk kemungkinan dukungan dari anggaran pemerintah.