Logo Bloomberg Technoz

Dampak Suku Bunga Tinggi, Penjualan Ritel Australia Tertahan

News
26 May 2023 10:40

Pedestarian di salah satu toko di Queen Street Mall, Brisbane, Queensland, Australia. (Bloomberg)
Pedestarian di salah satu toko di Queen Street Mall, Brisbane, Queensland, Australia. (Bloomberg)

Swati Pandey - Bloomberg Technoz

Bloomberg, Penjualan ritel Australia tidak mengalami perubahan signifikan alias flat di bulan April, mengakhiri kenaikan beruntun selama tiga bulan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa konsumen membatasi pengeluaran karena suku bunga mendekati titik puncak dan tekanan biaya hidup tetap tinggi.

Penjualan ritel yang hanya sedikit berubah dari bulan sebelumnya, tidak sesuai dengan perkiraan para ekonom yang memprediksi akan naik 0,3%, mengacu pada data Biro Statistik Australia yang dirilis hari ini, Jumat (26/5/2023).  Penjualan ritel yang stagnan tersebut didorong oleh melemahnya pengeluaran terkait makanan.

"Omset ritel telah stagnan selama enam bulan terakhir karena konsumen membelanjakan lebih sedikit uangnya untuk barang-barang diskresioner sebagai respons terhadap tekanan biaya hidup dan kenaikan suku bunga," kata Ben Dorber, Kepala Statistik Ritel di ABS. 

"Pengeluaran kembali melemah di bulan April, namun tertolong oleh peningkatan pengeluaran untuk pakaian musim dingin sebagai respons terhadap cuaca yang lebih dingin dan lebih basah dari rata-rata," tambahnya.