Ini merupakan peluang bagi banyak perusahaan kilang, saat sektor tersebut menghadapi pertumbuhan permintaan minyak keseluruhan yang lebih rendah tahun ini di tengah perang dagang yang sedang berlangsung.
“Ketika pasar mulai melihat barel pemuatan Mei, perhatian akan beralih ke lonjakan musiman permintaan dari pembangkit listrik, yang tahun ini seharusnya lebih tinggi dari tahun lalu karena HSFO yang didiskontokan relatif terhadap gas alam,” kata Eugene Lindell, kepala produk olahan di konsultan FGE.
Ada juga tanda-tanda peningkatan aktivitas perdagangan. Di Eropa, minat terbuka pada kontrak swap yang menilai premium bahan bakar minyak bersulfur tinggi terhadap patokan Brent berada pada level tertinggi sejak 2020.
"Retakan bahan bakar minyak tetap menjadi bintang utama karena Teluk Arab memasuki periode penumpukan stok musiman untuk kebutuhan pembakaran musim panas," kata June Goh, analis pasar minyak senior di Sparta Commodities.
"Baik ekspor HSFO maupun bahan bakar minyak bersulfur sangat rendah eks AG akan berkurang — yang mengarah pada dukungan pada retakan."
(bbn)
