Bursa saham AS merosot pada kuartal ini di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan Trump terkait perdagangan dan pegawai federal akan merugikan perekonomian. Pasar terutama menderita karena kurangnya kejelasan mengenai jadwal dan skala tarif. Hal ini mendorong beberapa suara pasar terbesar meredam optimisme mereka.
Goldman Sachs Group Inc dan Yardeni Research mengurangi target S&P 500 mereka minggu ini. Tim di Citigroup Inc dan HSBC Holdings Plc menurunkan rekomendasi mereka pada saham AS, sedangkan Michael Wilson dari Morgan Stanley memperkirakan indeks ini akan turun hampir 2% lebih banyak menjadi 5.500 pada paruh pertama tahun ini.
S&P 500 memasuki pekan keempat penjualan dengan penurunan yang cepat berubah menjadi pelarian dari semua taruhan yang menang tahun lalu. Arus penjualan mekanis, deleveraging dari hedge fund, dan jatuhnya sentimen membuat saham-saham menuju titik terendah sejauh ini.
Nasdaq 100 berkinerja buruk tahun ini karena para investor menjual saham-saham teknologi yang mahal di tengah kekhawatiran akan persaingan dan biaya tinggi di bidang kecerdasan buatan (AI).
Setidaknya ada satu pelacak saham teknologi yang menunjukkan bahwa aksi jual mungkin sudah mencapai puncaknya. Volume pada Nasdaq 100 ETF Invesco QQQ Trust Series melebihi 75 juta saham pekan ini, sebuah ambang batas yang menunjukkan titik terendah dalam tiga kejadian sebelumnya selama 20 bulan terakhir.
Ahli strategi JPMorgan mengatakan, saham juga bisa didorong oleh potensi pembelian dari penyeimbangan kembali pada akhir bulan atau akhir kuartal oleh reksa dana dan dana pensiun manfaat pasti AS, serta beberapa sovereign wealth investors (Dana Kekayaan Negara) yang bisa mencapai sekitar US$135 miliar.
"Jika ETF saham AS terus melihat sebagian besar arus masuk, seperti yang terjadi selama ini, ada kemungkinan besar bahwa sebagian besar koreksi pasar saham AS saat ini sudah berlalu," tulis mereka.
(bbn)
