Logo Bloomberg Technoz

Dekati Rekor, Neraca Dagang RI Bisa Surplus 47 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
15 April 2024 10:20

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia pada Maret diperkirakan merosot tetapi impor ada kemungkinan membaik. Penyebabnya sama, yaitu datangnya bulan suci Ramadan.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Maret pada 16 April, esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi pertumbuhan ekspor -10,87% dibandingkan Maret tahun lalu (year-on-year/yoy).

Angka ini memburuk dibandingkan Februari yang -9,45% yoy.

Biasanya kinerja ekspor memang anjlok pada periode Ramadan. Tahun lalu, Ramadan jatuh pada sebagian besar April. Pada April tahun lalu, ekspor tumbuh -11,33% yoy.

Ini karena jam kerja saat Ramadan lebih singkat mengingat banyak pekerja yang menjalankan ibadah puasa. Akibatnya, kinerja ekspor pun menurun.