Lalu, sebanyak 247 tiang dan 283 unit peralatan gardu distribusi dilaporkan mengalami kerusakan.

BBM Terkendali

Di sisi lain, Bahlil mengklaim pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) telah pulih di Sumatra Barat saat ini. Dia mengatakan terdapat 17 mobil pengangkut BBM berkapasitas 16 kiloliter (kl) yang dikirim ke wilayah tersebut.

Bahlil menegaskan pasokan BBM dalam keadaan mencukupi meskipun proses pendistribusian BBM pascabencana mengalami kendala akibat longsor dan jalan putus, salah satunya di jalur Padang Panjang - Sicincin yang merupakan jalan utama distribusi BBM

Meskipun begitu, Bahlil menyatakan penyaluran BBM tetap dilakukan melalui rute alternatif dengan waktu tempuh lebih lama mencapai sekitar 6 jam.

"Harus jujur saya katakan bahwa untuk di Sumbar menyangkut dengan minyak, LPG, ini jauh lebih baik ketimbang di Bireuen, di Aceh, maupun di Tapteng,” ungkap dia.

Bahlil mencatat empat jalur distribusi BBM di Sumbar masih mengalami gangguan yakni jalan nasional Bukit Tinggi – Pasaman di Agam, jalur Lolo – Surian di Solok, jalur Padang Panjang – Sicincin di Padang Pariaman, serta Pesisir Selatan. Kecuali Padang Panjang – Sicincin, jalan lainnya sudah dapat diakses kendaraan.   

Adapun, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) melakukan klastering SPBU prioritas dan memastikan SPBU tidak mengalami kehabisan stok secara bersamaan di wilayah yang berdekatan.

Berdasarkan data PPN, stok BBM dan penyaluran di Sumatra Barat dalam kondisi mencukupi.

Pasokan Pertalite mencukupi hingga 9,31 hari atau setara 1.985 kilo per hari, Pertamax 5,53 hari atau setara 864 kilo per hari, solar 11,56 hari atau setara 1.961 kilo per hari, dan avtur 13,21 hari atau setara 99 kilo per hari.

(azr/naw)