Pada saat yang sama, solidaritas kemanusiaan juga menguat di Jakarta. BPBD DKI Jakarta bersama puluhan mitra lintas lembaga melepas distribusi bantuan dasar bagi warga terdampak di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
Pelepasan logistik berlangsung di Markas Kodaeral III, Jakarta Utara, dengan kondisi cuaca cerah dan alur distribusi berjalan tertib.
Langkah kolektif antarlembaga dipandang menjadi kunci daya lenting di fase darurat.
“Tanggap bencana hari ini bukan hanya soal memodifikasi cuaca, tapi juga memodifikasi waktu respon agar tidak ada celah kebutuhan dasar yang tertunda,” kata.
Kolaborasi logistik itu merangkum dukungan dari lembaga pusat, korporasi, hingga elemen warga. Sejumlah mobile water treatment, bantuan sandang anak, family kit, kasur lipat, selimut, hingga air minum dan pangan pokok dikonsolidasikan sebagai prioritas perlindungan kelompok rentan di posko pengungsian.
Bantuan yang dilepas turut dihadiri kendaraan instalasi pengolahan air portabel yang disiapkan otoritas kebencanaan nasional.
“Air bersih dan logistik keluarga bukan komoditas opsional—itu tiket keselamatan di pengungsian. Maka titik berat kita memang di sana,” ujar perwakilan tim logistik.
BUMD transportasi dan pangan menjadi pilar rantai pasok darurat. Dukungan swasta dan donasi warga juga mengalir dalam volume besar, termasuk suplai produk makanan instan, minuman kemasan, dan kebutuhan higienitas keluarga untuk mengantisipasi risiko penyakit pascabencana.
Konsolidasi logistik mencerminkan fokus pemenuhan kebutuhan dasar: air minum kemasan, perlengkapan keluarga, sandang anak, kasur, selimut, bahan makanan pokok, minyak goreng, serta toren dan sensor air otomatis guna menunjang distribusi air bersih di posko.
Sebagai penutup rangkaian respons, Call Center Jakarta Siaga 112 mengingatkan warga ibu kota agar tetap siaga terhadap keadaan darurat lokal.
“Kalau ada yang bisa kita tahan di musim hujan ini, itu bukan hanya mendung—tapi juga kelambatan. Jangan ragu lapor, kami di 112 siap 24 jam,” bunyi imbauan di akhir kegiatan. Bantuan tersebut diharapkan meringankan beban warga terdampak sekaligus mempercepat fase pemulihan di 3 provinsi prioritas.
(dec/wdh)
