Sedang Fed Fund Rate diprediksi akan dipangkas sebanyak 25 basis poin oleh Jerome Powell dan Kolega, menjadi 4,25%.
Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam kedua di Asia setelah mata uang Thailand, di mana mata uang negaranya, Baht, tergerus 0,57%, sedang rupiah turun nilainya 0,2%. Menyusul peso Filipina terdepresiasi 0,12%.
Di sisi berseberangan, won Korea berhasil memimpin penguatan 0,41%, bersama yen Jepang yang terapresiasi 0,2%, lalu dolar Singapura 0,12%, rupee India 0,07%, yuan China 0,03%, dolar Hong Kong 0,03%, dan dolar Taiwan menguat 0,02%.
Rupiah melemah ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,06% pada penutupan pasar, di posisi 7.937,11.
Sementara harga obligasi berhasil melanjutkan reli di mana yield SUN mayoritas turun kecuali tenor 10 tahun yang naik tipis 0,5 bps ke 6,336%, tenor 15 tahun dengan kenaikan 0,5 bps di level 6,78%, dan tenor 20 tahun yield-nya melemah 0,3 bps di posisi 6,893%.
Berlanjutnya reli harga SUN ini memperpanjang periode penurunan yield yang telah berlangsung sejak minggu lalu setelah Menteri Keuangan yang baru ditunjuk, Purbaya Yudhi Sadewa, mengumumkan kebijakan penempatan Kas Pemerintah senilai total Rp200 triliun ke perbankan pelat merah (Himbara).
(fad)
