Usulan Trump, pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, muncul setelah tenggat waktunya bagi Putin untuk menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terlewati tanpa tanda-tanda ketertarikan dari Moskow. Sebelumnya, Trump sempat bertemu Putin di Alaska akhir bulan lalu.
Sebaliknya, Rusia justru meningkatkan serangan udara ke Ukraina. Pada Selasa, setidaknya puluhan pensiunan tewas saat sedang menerima pembayaran di Ukraina timur akibat serangan tersebut.
Setiap langkah AS pada akhirnya bergantung pada Trump, yang sejauh ini menahan diri dari menghukum Rusia secara langsung meski telah berulang kali menetapkan tenggat sendiri, sementara Putin tetap enggan berunding. Meski begitu, Trump telah melipatgandakan tarif terhadap India hingga 50% karena negara itu masih membeli minyak Rusia.
Pada Selasa malam, Trump menulis di media sosial bahwa AS dan India masih melakukan negosiasi untuk mengatasi hambatan perdagangan. Ia menambahkan, dirinya menantikan pembicaraan dengan “sahabat baiknya,” Perdana Menteri Narendra Modi, dalam beberapa pekan ke depan.
Delegasi pejabat UE yang berkunjung ke Washington pekan ini bertemu mitra AS untuk membahas potensi langkah bersama menekan Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina dan masuk ke meja perundingan dengan Kyiv.
Perdana Menteri Ukraina, Yuliya Svyrydenko, yang juga ikut dalam pembahasan, menulis di media sosial bahwa ia mendesak mitra Kyiv agar menargetkan armada bayangan, perusahaan minyak besar, kilang, pedagang, serta pihak lain yang turut mendukung Rusia.
Diskusi ini berlangsung di tengah pembahasan paket sanksi ke-19 UE, menurut laporan Bloomberg.
Rusia saat ini sudah berada di bawah sanksi berat dari AS dan Eropa, namun berhasil mengurangi dampaknya dengan memperoleh barang-barang terbatas dari China dan negara ketiga lainnya, serta menemukan pasar baru untuk minyak dan gasnya di Beijing, India, dan tempat lain.
Namun seiring tanda-tanda tekanan ekonomi Rusia semakin nyata, langkah yang menargetkan suplai dan sumber pendapatan vitalnya diperkirakan akan makin meningkatkan tekanan terhadap mesin perang dan keuangan Moskow.
(bbn)
