Kalangan mahasiswa itu menyampaikan tuntutan kepada pemerintah, termasuk soal pengesahan rancangan undang-undang (RUU) perampasan aset dan pembentukan tim investigasi dugaan makar dalam aksi demonstrasi sepekan terakhir.
Tak hanya itu, perwakilan mahasiswa juga menyampaikan agar pemerintah bisa mengakomodir dan memenuhi 17+8 Tuntutan Rakyat.
“Pak Mendikti dan Pak Mensesneg mengiyakan untuk bisa mengakomodir setiap aspirasi yang sedang trending per hari ini 17+8. Kami juga menekankan agar eksekutif, yudikatif, dan legislatif menegakkan supremasi sipil dan tolak militerisme sebab seharusnya militer menjadi alat negara dan harus balik ke barak,” ujar Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Kaleb Otniel Aritonang.
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Brian mengatakan tuntutan dari mahasiswa akan disampaikan kepada Prabowo dan kementerian-kementerian yang berkaitan.
Brian juga berharap agar diskusi antara mahasiswa dan pemerintah bisa terjadi secara berkelanjutan.
“Tentu kita berterima kasih kepada mahasiswa dan kita juga ingin diskusi ini bisa berlangsung terus secara berkelanjutan tidak hanya ketika kondisi seperti ini. Namun, kita bisa terus menerus saling mengisi saling melihat hal-hal mana yang perlu kita perbaiki bersama,” ujar Brian.
(dov/wdh)
