Tahun lalu, pemerintah Buruh menaikkannya menjadi 38%, sehingga total pajak yang dibayarkan oleh produsen minyak dan gas menjadi 78%. Sebagai tanggapan, beberapa perusahaan yang beroperasi di Laut Utara memutuskan untuk mengonsolidasikan atau menjual aset.
Pada musim semi, pejabat pemerintah berdiskusi dengan industri mengenai mekanisme yang dapat menggantikan pajak, yang berakhir pada Maret 2030.
“Jika Anda melihat penurunan di cekungan, tidak tepat untuk menunggu hingga 2030,” kata Whitehouse. “Jika Anda memajukannya, itu akan membantu membuka investasi yang signifikan di cekungan tersebut.”
Dengan menunggu hingga 2030, “rantai pasokan dapat menghilang” dan “kita dapat berbuat lebih banyak sekarang,” kata Chris Cox, kepala eksekutif Serica Energy Plc. “Industri ini tidak perlu ditopang oleh subsidi, tidak seperti beberapa sumber energi lainnya. Kita hanya tidak perlu bekerja melawan rintangan yang tidak dapat diatasi, yang tampaknya terus-menerus kita hadapi.”
Dengan keputusan yang tepat, Inggris, yang bergantung pada impor untuk hampir 40% energinya, dapat memasok setengah dari kebutuhan minyak dan gasnya dari sumber dalam negeri, menurut laporan kelompok tersebut awal tahun ini.
(bbn)
