Kekhawatiran atas ketegangan perdagangan — dan dampaknya terhadap permintaan energi — telah membebani harga sejak AS memberlakukan serangkaian tarif, dengan harga gas turun 20% dalam sebulan.
Di Eropa, gas musim panas diperdagangkan dengan sedikit diskon dibanding kontrak musim dingin, memacu para pedagang untuk mengisi ulang persediaan.
Mereka terbantu oleh penurunan permintaan di Asia, di mana impor gas alam cair turun 10% dari tahun lalu, sehingga membebaskan persediaan untuk pembeli lain.
"Eropa membuat kemajuan yang wajar dalam mengisi ulang stok bawah tanahnya," tulis Erisa Pasko dan James Waddell, analis di Energy Aspects Ltd, dalam sebuah catatan.
Namun, mereka melihat risiko lonjakan harga musim dingin mendatang, dengan alasan hilangnya aliran Rusia, potensi persediaan yang lebih rendah, dan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara.
Baru-baru ini ada pembicaraan di Uni Eropa tentang pelonggaran target penyimpanan gas blok tersebut, yang memicu spekulasi di antara beberapa pedagang bahwa mereka tidak perlu membeli begitu banyak bahan bakar untuk mengisi ulang stok musim panas ini.
Untuk saat ini, Eropa terus menyuntikkan volume ke penyimpanan.
Kontrak berjangka bulan depan Belanda, patokan gas Eropa, naik 2,12% menjadi €32,83 per megawatt-jam pada pukul 10:14 pagi di Amsterdam.
(bbn)
