"Lalu juga nanti ada beberapa penambahan SPBU motor dan SPBU Modular juga ya untuk apabila pengguna jalan yang membutuhkan bantuan bahan bakar apabila terjadi gangguan di jalan," tambah Lisye.
Sementara itu, Korlantas Polri turut bersinergi dengan Jasa Marga dalam pengelolaan lalu lintas. Kasubagdalops Bagops Korlantas Polri, AKBP Renaldi Oktavian menjelaskan rekayasa lalu lintas akan bersifat dinamis berdasarkan data akurat dari Jasa Marga.
"Kalau hasil prediksi kita juga berserta dengan pihak pengelola jalan tol dalam hal ini, untuk tol Japek yang menjadi pintu utama, karena itu nantinya untuk yang menuju ke arah timur, untuk arus mudik. Nah kemudian juga itu nanti menjadi pintu masuknya juga pada saat arus balik," kata Renaldi
"Pengelolaan Japek ini nanti mungkin seperti yang kita sampaikan kepada pihak Google akan lebih dinamis berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan rekayasa lalu lintas, baik itu kontra flow, panjang pendeknya, kemudian satu jalur atau dua jalur itu tergantung dengan penghitungan dari pihak jasa marga," jelasnya.
Adapun untuk mendukung kelancaran arus mudik, Google klaim akan memberikan informasi mengenai SPBU, rest area, bengkel, serta titik-titik layanan darurat di sepanjang jalur tol. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu pemudik dalam merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
"Kolaborasi ini tidak hanya di momen-momen mudik tapi juga di momen-momen spesial untuk masyarakat Indonesia seterusnya," pungkas Strategic Partnerships Development Manager Google Maps di Indonesia, Galuh Rohmah.
(wep)
