Jackie Cai dan Lorretta Chen-Bloomberg News

Bloomberg,  Baidu Inc, operator atau penyedia layanan mesin pencari (search engine) asal China berencana untuk menawarkan sekitar 10 miliar yuan atau US$1,4 miliar (sekitar Rp23,07 triliun) obligasi di luar negeri, orang-orang yang mengetahui masalah ini dan mengatakan bahwa hal tersebut menambah serangkaian pembiayaan utang baru-baru ini oleh perusahaan-perusahaan teknologi di negara ini. 

Kesepakatan  akan terdiri dari surat utang bertenor 5 tahun dengan imbal hasil 2,6% hingga 2,8%, dan surat utang bertenor 10 tahun dengan imbal hasil 2,8% hingga 3,0%, menurut orang-orang yang tidak ingin disebutkan namanya.

Harga mungkin akan naik pada hari Rabu. Ukurannya telah meningkat dari diskusi sebelumnya dengan total setidaknya 4 miliar yuan.

Ini akan menjadi penawaran obligasi pertama Baidu sejak 2021, dan akan dilakukan sebelum perusahaan  harus membayar kembali sekuritas  US$600 juta dengan jatuh tempo pada 7 April, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.