Logo Bloomberg Technoz

Capres Tebar Janji Politik Internet Gratis, Realistis?

Muhammad Fikri
05 February 2024 11:15

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo saat debat kelima di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo saat debat kelima di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para calon presiden (capres) menebar janji politik menghadirkan internet gratis hingga pelosok desa, termasuk menghilangkan blank spot. Apakah realitis?

Mengutip hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terbaru, tahun 2024, mayoritas pengguna internet saat ini rela menghabiskan dana Rp50.001 hingga Rp100.000 per bulan. Jika negara siap untuk menggantinya, maka biaya yang harus dikeluarkan dari APBN adalah Rp9,26-Rp18,53 triliun per bulan.

Dalam setahun, anggarannya menjadi Rp111,16-Rp223,52 triliun. Ini dengan perhitungan bahwa seluruh pengguna internet sekitar 221,56 juta memakai layanan internet maksimal Rp100.000 per bulan.

Pada bagian lain dalam rancangan APBN tahun 2024 target pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.781 triliun, namun sudah dibebankan pada alokasi anggaran belanja Rp3.304 triliun. Artinya dalam kondisi pemerintah saat ini berjalan, telah terjadi defisit anggaran Rp522 triliun (2,29% PDB).

Melansir Speedtest Global Index terbaru tahun 2023, kecepatan internet broadband sebesar 25,45 Mbps. Sementara kecepatan internet seluler yang dimiliki lebih sedikit lagi, yaitu hanya 17,57 Mbps.