"Kami mengetahui liputan dan ketertarikan mengenai hal ini dan departemen kami memang memiliki kontrak dengan Starlink untuk layanan jenis ini," kata juru bicara Pentagon, Jeff Jurgensen, melalui email.
"Seperti yang juga kami sampaikan, karena pentingnya sistem ini - kami belum merilis detail tambahan mengenai kemampuan khusus, kontrak, atau mitra - pada saat ini."
Pada Oktober, Musk selaku CEO SpaceX, membantah bahwa ia telah berbicara dengan Putin. Dalam sebuah unggahan di Twitter, platform media sosial yang kini ia ganti namanya menjadi X, miliarder itu menulis bahwa ia hanya berbicara dengan presiden Rusia sekali, sekitar 18 bulan sebelumnya, mengenai ruang angkasa.
Laporan majalah tersebut menghidupkan kembali kontroversi yang muncul setelah Musk memposting apa rencana perdamaian yang dipuji oleh Kremlin dan dikritik oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Tak lama kemudian, pasukan Ukraina melaporkan gangguan pada Starlink dan Musk mengancam akan menghentikan pendanaan akses Ukraina ke layanan tersebut.
--Dengan asistensi Peter Martin.
(bbn)