Trump mengatakan Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS akan terus memantau implementasi kesepakatan oleh China.
“Jika China gagal memenuhi komitmennya sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 perintah ini, saya dapat memodifikasi perintah ini sesuai kebutuhan,” tambah Trump.
Penurunan tarif ini menjadi konsesi besar bagi China dan bagian dari kesepakatan yang lebih luas antara Trump dan Xi untuk meringankan pembatasan perdagangan setelah berbulan-bulan pengumuman tarif dan pembatasan ekspor yang meningkat antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Kesepakatan tersebut — yang dirancang berlaku selama satu tahun — menstabilkan hubungan yang sempat tegang antara Washington dan Beijing, yang sebelumnya saling mengancam demi mendapatkan pengaruh sebelum pertemuan tingkat tinggi. Namun, kesepakatan Trump-Xi ini belum bersifat permanen, sehingga kemungkinan akan muncul ketegangan kembali saat renegosiasi setahun mendatang atau perselisihan terkait pelaksanaan lebih awal.
Selain menurunkan tarif fentanyl menjadi 10%, gencatan senjata ini juga diperkirakan memperpanjang penangguhan tarif 24% lainnya selama satu tahun. Meski demikian, gambaran tarif secara keseluruhan masih belum jelas; beberapa barang dikecualikan dari tarif dasar dan produk lain masih dikenai tarif yang sudah ada sebelumnya.
Kesepakatan ini meringankan posisi China yang sebelumnya berada pada kerugian dibanding beberapa negara lain. Tarif Trump terhadap China — yang lama dianggap sebagai musuh dagang terbesar Amerika dan pesaing geopolitik utama — kini hampir sama dengan tarif yang dikenakan pada beberapa negara Asia Tenggara.
Trump, berbicara kepada wartawan sesaat setelah pertemuan dengan Xi, mengatakan pemimpin China berjanji akan “bekerja keras untuk menghentikan aliran” fentanyl. Trump menyatakan akan menghapus semua tarif terkait fentanyl jika Beijing menindak tegas, memberi sinyal kemungkinan konsesi dalam pertemuan mendatang.
Namun, Menteri Keuangan Scott Bessent memperingatkan bahwa penurunan tarif fentanyl mungkin akan ditinjau lebih cepat daripada jangka waktu satu tahun dari kesepakatan keseluruhan.
“Kami akan menetapkan kriteria kuantitatif yang sangat ketat dan akan meninjaunya kembali dalam enam hingga 12 bulan untuk melihat apakah mereka telah mencapai target. Perkiraan saya, tarif bisa naik atau turun,” ujar Bessent kepada Fox News Sunday pada 2 November.
Trump mengatakan ia berencana mengunjungi China pada paruh pertama tahun depan, dan selanjutnya menjamu Xi di AS setelah kunjungan tersebut. Pertemuan ini akan menjadi indikator penting terkait status gencatan senjata. Kesepakatan ini juga berada di bawah bayang-bayang ketidakpastian hukum, dengan Mahkamah Agung AS sedang mempertimbangkan konstitusionalitas penggunaan kekuasaan darurat oleh Trump untuk memberlakukan tarif negara per negara.
(bbn)
