Selain itu, Bahlil turut meminta KKKS ikut berinvestasi pada pabrik metanol di Tanah Air.
Metanol merupakan salah satu bahan penting yang digunakan dalam proses transesterifikasi pembuatan Fatty Acids Methyl Esters (FAME) yang merupakan bahan baku biodiesel
Adapun, pemerintah menargetkan program mandatori biodiesel B50 atau bauran solar dengan 50% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit (CPO) bisa berjalan tahun depan.
Menurut hitung-hitungan Kementerian ESDM, kebutuhan metanol domestik saat ini mencapai 2,6 juta ton per tahun. Akan tetapi, kapasitas produksinya baru mencapai 300–400 ribu ton per tahun.
“Kapasitas produksi kita hanya 300-400 ribu ton. Jadi mau tidak mau, yang punya gas, kita dorong untuk membangun metanol," kata Bahlil.
Di sisi lain, anak usaha BP, BP Berau Ltd. sebelumnya telah meneken kerja sama pengembangan studi tentang potensi pasokan gas dan injeksi karbon dioksida (CO2) untuk instalasi 'gudang karbon' alias carbon capture, utilizaton and storage (CCUS) di Blok Tangguh.
Kerja sama itu menggandeng PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Kongsi itu juga berkaitan dengan rencana pengembangan amonia biru di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Studi yang dilakukan oleh grup Pertamina bertujuan untuk mendukung potensi pertumbuhan dalam industri petrokimia, khususnya di Papua Barat. Dengan adanya industri petrokimia nantinya akan membantu meningkatkan ekonomi lokal.
Adapun, proyek Tangguh CCUS yang dikembangkan BP telah mendapatkan persetujuan plan of development (POD) dari pemerintah pada 2021, dengan pengerjaan FEED tengah berlangsung dan rencana persetujuan proyek dalam waktu dekat.
Sementara itu, Tangguh disebut memiliki potensi untuk menjadi pusat CCUS pertama di Indonesia bagi penghasil emisi baik domestik maupun internasional.
Pertamina sedang mempelajari peluang untuk mengoptimalkan potensi pasokan gas di Teluk Bintuni, Papua Barat, serta memanfaatkan Tangguh CCUS untuk memproduksi amonia biru. Hal ini sebagai salah satu alternatif energi bersih untuk masa depan.
Amonia biru merupakan salah satu pendorong utama produksi listrik bersih dengan co-firing.
Sekadar catatan, konsorsium kontrak kerja sama bagi hasil atau production sharing contract (PSC) Tangguh terdiri dari BP dan afiliasinya yakni MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited., Nippon Oil Exploration (Berau), Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., serta KG Wiriagar Petroleum Ltd.
(azr/naw)
