Meski begitu, denda hampir setengah miliar dolar itu merupakan inti dari putusan Hakim Arthur Engoron. Pencabutan denda tersebut menambah daftar masalah hukum Trump yang pada dasarnya mencair sejak ia terpilih kembali sebagai presiden. Departemen Kehakiman membatalkan dua kasus pidana federal terhadapnya, dengan alasan kebijakan lama yang melarang penuntutan terhadap presiden yang sedang menjabat. Walaupun ia dinyatakan bersalah karena memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, ia tidak dijatuhi hukuman penjara.
Di platform Truth Social, Trump menyebut keputusan pengadilan banding itu sebagai “KEMENANGAN BESAR BAGI AMERIKA!!!”
James menggugat Trump dan perusahaan real estatnya yang luas pada September 2022, lebih dari dua tahun sebelum upayanya yang berhasil untuk kembali ke Gedung Putih. Ia menang setelah persidangan selama 11 minggu, di mana ia mempresentasikan bukti yang luas bahwa Trump melebih-lebihkan nilai aset—termasuk klubnya di Palm Beach, Florida, serta penthouse Trump Tower di Fifth Avenue—selama bertahun-tahun untuk mendapatkan syarat pinjaman yang lebih baik. Tindakan tersebut menghemat jutaan dolar bagi Trump lewat suku bunga yang lebih rendah, yang kemudian ingin ditarik kembali oleh negara bagian.
Trump berargumen bahwa metode penilaian real estat yang digunakannya adalah praktik umum di industri tersebut, dan bahwa pernyataan keuangan yang ia keluarkan menyertakan disclaimer yang menyarankan bank untuk melakukan penilaian sendiri. Salah satu argumen pembelaan terbesarnya adalah bahwa tidak ada bank yang mengalami kerugian dari pinjaman-pinjaman tersebut—dan negara bagian tidak membantah hal itu.
Salah satu dari lima hakim yang mengeluarkan putusan hari Kamis menyatakan pendapat berbeda dari mayoritas dan mengatakan bahwa vonis seharusnya dibatalkan bersama dengan dendanya. Hakim David Friedman menuduh James, seorang Demokrat, mengajukan perkara ini dengan “motif politik partisan” dengan harapan menghancurkan karier politik presiden dari Partai Republik tersebut sekaligus bisnis real estatnya.
“Para pemilih jelas telah memberikan putusan atas karier politiknya,” tulis Friedman. “Majelis ini hari ini secara bulat menggagalkan upaya untuk menghancurkan bisnisnya.”
Dua hakim lainnya dalam panel tersebut menyatakan bahwa perkara James lemah, namun mereka tetap menyetujui adanya pelanggaran oleh Trump semata-mata agar pengadilan dapat mengeluarkan putusan final yang bisa diajukan banding oleh presiden.
Putusan ini menambah tekanan terhadap James, yang kini menjadi pusat perhatian dalam penyelidikan federal mengenai apakah gugatannya melanggar hak hukum Trump.
Pada 8 Agustus, sumber yang mengetahui penyelidikan federal atas perkara James terhadap Trump mengatakan bahwa pejabat Departemen Kehakiman telah membentuk dewan juri (grand jury) di Albany, New York, dan mengirimkan subpoena ke kantor James. Subpoena tersebut juga meminta informasi mengenai perkara James terhadap National Rifle Association (NRA), kata salah satu sumber. Jaksa Agung negara bagian tersebut menang dalam perkara tahun lalu yang menuduh kelompok hak senjata api itu menyalahgunakan dana donatur.
Abbe Lowell, pengacara James, mengatakan penyelidikan tersebut adalah “contoh terang-terangan dan putus asa dari pemerintahan ini yang menjalankan kampanye balas dendam politik presiden.”
Trump sejak lama mengkritik James maupun Hakim Engoron yang memimpin persidangan tanpa juri, dengan menyebut keduanya memiliki bias politik terhadap dirinya.
Trump juga mengajukan banding atas vonis bersalah dalam perkara uang tutup mulut, dengan tujuan menghapus catatan pidananya. Ia juga mengajukan banding atas dua putusan juri sipil dalam gugatan yang diajukan oleh penulis asal New York, E. Jean Carroll, yang mengklaim bahwa Trump memperkosanya di ruang ganti sebuah toko pada tahun 1990-an. Carroll menggugat Trump atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik, dan memenangkan hampir $90 juta dalam bentuk ganti rugi. Trump secara konsisten membantah tuduhan Carroll.
(bbn)
