Logo Bloomberg Technoz

Gagal Cegah Serangan Hamas, Bos Intelijen Militer Israel Mundur

News
22 April 2024 17:20

Kondisi bangunan yang hancur usai serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza, Sabtu (2/12/2023).(Ahmad Salem/Bloomberg)
Kondisi bangunan yang hancur usai serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza, Sabtu (2/12/2023).(Ahmad Salem/Bloomberg)

Henry Meyer dan Galit Altstein - Bloomberg News

Bloomberg, Militer Israel mengatakan bahwa kepala divisi intelijennya mengundurkan diri karena gagal mencegah invasi Hamas pada 7 Oktober lalu, sebuah serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Aharon Haliva, kepala intelijen militer, menyerahkan pengunduran dirinya setelah 2 1/2 tahun menjabat, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Dia adalah pejabat senior Israel pertama yang mengundurkan diri karena serangan yang dilakukan oleh Hamas, sebuah kelompok yang didukung oleh Iran yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.

Setelah serangan 7 Oktober, Haliva menerima kesalahan karena gagal mencegah serangan tersebut, di mana ratusan pejuang Hamas bersenjata menyerbu perbatasan Gaza yang dibentengi dengan ketat dengan Israel selatan dan menyerbu komunitas dan pangkalan militer.

"Divisi intelijen di bawah komando saya tidak memenuhi tugas yang dipercayakan kepada kami," kata Haliva dalam surat pengunduran dirinya, yang dipublikasikan oleh IDF. "Hingga akhir masa jabatan saya, saya akan melakukan segalanya untuk mengalahkan Hamas dan mereka yang ingin mencelakakan kami dan mengembalikan semua sandera dan tawanan ke rumah dan tanah air mereka."