Bloomberg Technoz, Jakarta - Hujan salju menyelimuti Central Park di New York City, mengakhiri rentetan kekeringan salju selama 701 hari. Hujan salju setebal 1 inci (2.54 cm) sejak tengah malam, dengan penambahan 1.4 inci dalam sehari terakhir, menjadi titik akhir dari kekeringan salju yang luar biasa. 

Suhu dingin yang melanda sebagian besar AS, mulai dari Texas hingga Chicago telah menutup sekolah, membatalkan penerbangan, dan membuat warga kedinginan.

Hingga pukul 5 pagi waktu setempat, Dallas mencatat suhu 14 derajat Fahrenheit (-10 derajat Celsius), dengan angin membuat terasa seolah-olah mencapai -4 derajat Fahrenheit. Sementara itu, suhu tertinggi di Houston pada Selasa diprediksi hanya mencapai 24 derajat Fahrenheit, dengan suhu terendah mencapai 19 derajat Fahrenheit pada malam hari. Peringatan angin dingin merambah dari Montana hingga Georgia.

Hujan salju ringan di New York sudah cukup untuk mengakhiri periode hampir dua tahun tanpa salju setebal satu inci di Central Park, demikian dinyatakan oleh National Weather Service. Ini sudah melampaui rekor sebelumnya, yaitu 383 hari yang berakhir pada 21 Maret 1998.

Cuaca musim dingin telah menimbulkan gangguan bagi wilayah lain di AS. Kantor federal di Washington D.C. dan sekolah di Chicago telah ditutup pada hari Selasa karena salju. Di seluruh AS, 1,251 penerbangan dibatalkan pada pukul 7:30 pagi EST, menurut FlightAware. Mayoritas dari mereka berada di Houston.

Texas diharapkan mulai memanas minggu ini seiring bergeraknya gelombang dingin ke arah timur laut. Dallas dan Houston diperkirakan akan mencapai suhu 56 derajat Fahrenheit dan 66 derajat Fahrenheit pada hari Kamis, sementara suhu rendah di Central Park pada Jumat malam bisa mencapai 19 derajat Fahrenheit (-7.2 derajat Celsius).

(bbn)