Logo Bloomberg Technoz

Waduk Mexico City Mengering, Nasib 22 Juta Jiwa Dipertaruhkan

News
13 March 2024 18:00

Dua warga melihat ketinggian air di bendungan Miguel Aleman yang mengering di Valle de Bravo, Meksiko, Senin (11/3/2024). (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Dua warga melihat ketinggian air di bendungan Miguel Aleman yang mengering di Valle de Bravo, Meksiko, Senin (11/3/2024). (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Sejumlah pejabat di kota Meksiko mulai mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya kekeringan dalam waktu dekat. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Sejumlah pejabat di kota Meksiko mulai mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya kekeringan dalam waktu dekat. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Hal ini karena kapasitas waduk yang menyuplai air ke kota ini yang saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Hal ini karena kapasitas waduk yang menyuplai air ke kota ini yang saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Berbagai larangan untuk mengatasi mancegeah kekeringan telah diberlkakukan sejak Januari. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Berbagai larangan untuk mengatasi mancegeah kekeringan telah diberlkakukan sejak Januari. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Banyak orang harus membeli air dari perusahaan swasta. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Banyak orang harus membeli air dari perusahaan swasta. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Selain waduk, cekungan penampungan air hujan juga menyusut hingga kering. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Selain waduk, cekungan penampungan air hujan juga menyusut hingga kering. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Penurunan curah hujan akibat pemanasan global dan faktor lingkungan lainnya berdampak buruk pada kota ini. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Penurunan curah hujan akibat pemanasan global dan faktor lingkungan lainnya berdampak buruk pada kota ini. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Dua warga melihat ketinggian air di bendungan Miguel Aleman yang mengering di Valle de Bravo, Meksiko, Senin (11/3/2024). (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Sejumlah pejabat di kota Meksiko mulai mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya kekeringan dalam waktu dekat. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Hal ini karena kapasitas waduk yang menyuplai air ke kota ini yang saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Berbagai larangan untuk mengatasi mancegeah kekeringan telah diberlkakukan sejak Januari. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Banyak orang harus membeli air dari perusahaan swasta. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Selain waduk, cekungan penampungan air hujan juga menyusut hingga kering. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)
Penurunan curah hujan akibat pemanasan global dan faktor lingkungan lainnya berdampak buruk pada kota ini. (Cesar Rodriguez/Bloomberg)

Bloomberg News, 

Mexico City sebuah megapolitan yang padat penduduknya dengan jumlah mencapai 22 juta jiwa, kini menghadapi ancaman serius akan kekurangan pasokan air. Hal ini disebabkan oleh kapasitas waduk yang menyuplai air ke kota ini yang saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Sejumlah pejabat di Mexico City mulai mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya kekeringan dalam waktu dekat, khususnya pada rentang waktu Juni hingga September. Bahkan, beberapa minggu terakhir, banyak rumah tangga yang mulai kehabisan pasokan air.

Sejak awal tahun ini, pemerintah Meksiko telah mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah melarang penduduk untuk mencuci mobil sejak Januari lalu. Larangan tersebut juga meluas ke penyaluran air untuk menyiram taman dan rumputan, demi mencegah layu dan kematian tanaman.

Tidak hanya Mexico City yang terkena dampak, namun sebagian besar wilayah Meksiko juga mengalami masalah kekurangan air. Banyak daerah bahkan menghadapi tingkat kekeringan ekstrem dan luar biasa, seperti yang dilaporkan oleh lembaga pemantau kekeringan di negara ini. Pada bulan Oktober tahun lalu, sekitar 75% wilayah negara ini terkena dampak kekeringan, sementara musim hujan diprediksi baru akan dimulai pada Mei mendatang.

(bbn)