Desa Mengepung Kota, Lokal ke Nasional
Kebangkitan ekonomi baru menjamur di berbagai daerah. Roda ekonomi baru berputar di daerah-daerah ini dan menjadi penyumbang bagi perekonomian nasional.
Di Surakarta alias Solo, misalnya. Kampung halaman presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini memiliki Solo Technopark seluas sekira 5 hektar.
Solo Technopark merupakan kawasan yang berorientasi pada transformasi digital dan human capital. Pengembangan dan revitalisasi Solo Technopark juga memiliki peran sebagai hub pengembangan inovasi dan talenta di Kota Surakarta.
Kolaborasi pemerintah-swasta dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi digital ini juga diwujudkan dalam kerja sama yang dilakukan Solo Technopark dengan beberapa mitra kolaborasi seperti Shopee, Bank Mandiri, SKK Migas, serta PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Tahun lalu, Shopee juga mendirikan Shopee Solo Creative & Innovation Hub di sana.
Kini, Solo menaungi beberapa perusahaan rintisan (startup) ekonomi baru. Di bidang pertanian ada Widara (pertanian vertikal dan hidroponik) dan Tanigo (optimalisasi pertanian dan kesejahteraan petani).
Lalu di sektor teknologi ada Sentra Solusi Autotama (pelacakan distribusi barang, manajemen gudang, dan pelacakan suhu UMKM), Mars (kendaraan otonom), dan Komerce (layanan UMKMM).
Kemudian di bidang perdagangan dan pembayaran ada YukBisnis (pemasaran online) dan Warung Pintar (pengembangan warung tradisional menjadi modern).
Daerah lain yang juga merupakan 'Kawah Candradimuka' bagi pengembangan ekonomi digital adalah Bandung. Pada 2022, Bandung menjadi kota dengan skor Indonesia Digital Economy Literacy Index (IDELI) tertinggi di Indonesia.
Kala itu, Bandung memperoleh skor IDELI sebesar 5,34. Keunggulan Kota Bandung dibandingkan kota dan kabupaten lain ada pada dimensi inovasi dan adopsi teknologi, yang menitikberatkan pada pengembangan, penggunaan, dan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sektor bisnis.
Seperti halnya Solo, Bandung pun memiliki Bandung Techno Park. Didirikan pada 2010, ini adalah salah satu techno park tertua di Indonesia.
Mengutip StartupBlink, Bandung menjadi kota dengan ekosistem startup terbaik k-2 di Indonesia dan peringkat 261 dunia. StartupBlink menyusun peringkat startup terbaik di Bandung, di antaranya adalah:
1. Evermos
Evermos menghubungkan antara penjual dan pembeli untuk produk-produk islami. Mulai dari pakaian, makanan, kosmetik, hingga perlengkapan rumah tangga. Evermos juga merupakan anggota World Economic Forum's Global Innovators Community, sebuah grup khusus undangan dari perusahaan start-up dan scale-up paling menjanjikan di dunia yang berada di garis depan inovasi teknologi dan model bisnis etis.
Berdiri pada November 2018, Evermos telah membangun jaringan connected commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia dengan 900.000 lebih penjual aktif di seluruh Indonesia dan 6.400 lebih mitra UMKM. Hingga saat ini Evermos telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti penghargaan Forbes Asia 100 to Watch di kawasan Asia Pasifik, penghargaan UN Women 2022 Indonesian Women Empowerment Principles (WEPs), pemenang Nikkei Awards 2024, dan menjadi anggota jaringan global Endeavor Entrepreneur.
Berdasarkan pemeringkatan StartupBlink, Evermos menduduki posisi pertama di Kota Bandung. Kemudian peringkat 126 di Asia Tenggara dan 3.013 dunia.
2. Waste4Change
Waste4Change adalah platform manajemen limbah bagi rumah tangga, korporasi, dan pemerintahan. Tujuannya adalah mengatasi masalah sampah dan mengurangi volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Berdasarkan pemeringkatan StartupBlink, Waste4Change menduduki posisi kedua di Kota Bandung. Kemudian peringkat 310 di Asia Tenggara dan 8.367 dunia.
3. Finansialku
Finansialku menyediakan layanan perencanaan keuangan bagi perorangan dan rumah tangga. Hingga 2024, Finansialku telah membantu 942 klien konsultasi keuangan, 140 klien pendampingan investasi, 178.850 partisipan di in-house training, dan 451 partisipan di employee financial wellness.
Berdasarkan pemeringkatan StartupBlink, Finansialku menduduki posisi ketiga di Kota Bandung. Kemudian peringkat 788 di Asia Tenggara dan 22.738 dunia.
4. ASSEMBLR
ASSEMBLR menyediakan platform untuk pembuatan Augmented Reality (AR). Jumlah pengguna ASSEMBLR sudah mencapai 1,4 juta dengan 2,35 juta proyek.
Berdasarkan pemeringkatan StartupBlink, ASSEMBLR menduduki posisi keempat di Kota Bandung. Kemudian peringkat 864 di Asia Tenggara dan 25.358 dunia.
5. Praktis
Praktis menyediakan perangkat Enterprise Resource Planning (ERP) yang memudahkan pelanggan untuk mengelola operasional harian.
Berdasarkan pemeringkatan StartupBlink, ASSEMBLR menduduki posisi kelima di Kota Bandung. Kemudian peringkat 889 di Asia Tenggara dan 26.511 dunia.
Jakarta juga menjadi daerah dengan perkembangan ekonomi digital yang pesat. Sebagai pusat ekonomi nasional, Jakarta punya modal besar bagi pengembangan ekonomi baru.
Jakarta adalah rumah bagi lebih dari 10 juta penduduk. Kepemilikan telepon seluler mencapai 82,47% dari populasi dengan penetrasi internet 83,34% pada 2023.
Lebih lanjut, Jakarta menempati peringkat 12 dari 100 kota di dunia dalam Top 100 Emerging Ecosystems. Nilai ecosystem value Jakarta mencapai US$ 71 miliar, melampaui nilai rata-rata global sebesar US$ 34.6 miliar.
Jakarta juga menjadi rumah sejumlah startup terbaik Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dan dunia. StartupBlink menobatkan Travelola sebagai startup terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara, dan berada di posisi 36 dunia.
J&T Express kemudian menyusul, di mana perusahaan yang bergerak bidang logistik ini menjadi yang terbaik kedua di Jakarta, nomor 4 di Asia Tengga, dan 121 dunia. Berikutnya ada DANA, yang menyediakan sistem pembayaran inklusif, DANA menjadi startup ketiga terbaik di Jakarta, rangking 8 Asia Tenggara, dan 135 dunia.
Kisah Manufaktur Jalanan
Sektor manufaktur adalah penyumbang terbesar perekonomian nasional dari sisi lapangan usaha. Hampir seperlima Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari sektor ini.
Sebagai negara pemilik salah satu sumber daya alam terbaik di dunia, perusahaan manufaktur pengolah sumber daya alam sudah lama menjadi raksasa. Perusahaan migas, pertambangan, dan perkebunan menjadi pemain besar dan melahirkan orang-orang terkaya di Ibu Pertiwi.
Namun di antara orang-orang kaya dari old economy itu, terselip kisah lain. Mereka yang membangun dari bawah dan berhasil menjadi 'raja' baru. Meski levelnya masih jauh dibandingkan Prajogo Pangestu dkk.
Salah satunya adalah PT Dua Naga Kosmetindo. Perusahaan kosmetik asal Sukoharjo, Jawa Tengah, ini sedang menjadi bahan perbincangan.
Dua Naga Kosmetindo berdiri sejak 2015. Seiring berjalannya waktu, Dua Naga Kosmetindo telah dipercaya oleh berbagai brand ternama untuk memproduksi berbagai produk unggulan mereka.
Produk-produk Dua Naga Kosmetindo mencakup perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan rambut, perawatan bayi, hingga produk perawatan bersalin.
Dua Naga mengkhususkan diri di bidang maklon kosmetik. Artinya adalah fasilitas produksi mereka membuat berbagai produk kecantikan yang disesuaikan dengan ketentuan dan spesifikasi dari klien.
Dua Naga menyebut berkomitmen terhadap UMKM. Ini membuat minimal pemesanan produk bisa serendah-rendahnya 1.000. Dua Naga juga melayani pesanan untuk klinik kecantikan, spa, hotel, dan pusat hiburan.
Jadi, mereka yang berminat untuk membuat merek kosmetik sendiri bisa menggandeng Dua Naga sebagai pemasok. Perusahaan ini memiliki lebih dari 500 tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya di Korea Selatan, Prancis, dan lain-lain. Produksi per hari mencapai lebih dari 180.000.
Mengutip laporan keuangan 2023, output harian untuk produk sabun bisa mencapai 1.000 kg jika ada lembur hingga pukul 20:30 WIB. Kemudian output harian untuk skincare adalah 1.000 kg dan output harian filing adalah 4.000-5.000 pieces.
Sumber: Laporan Keuangan Dua Naga 2023
Dua Naga menyebut memiliki lebih dari 8.000 formula untuk berbagai kebutuhan perawatan dan kecantikan. Formula ini bisa dikombinasikan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
"Kami menjamin bahwa ide-ide Anda dijaga kerahasiaannya. Tujuan kami adalah membuat Anda sukses dalam memulai bisnis perawatan kulit, dan kami dapat membantu Anda membuat program formula kosmetik untuk mencapai hal tersebut," sebut keterangan di situs Dua Naga.
Dua Naga didirikan oleh Agung Wicaksono Nugroho dan Luki Adhi Sulaksono. Bulan lalu, perusahaan merayakan ulang tahun ke-10.
Dalam acara tersebut, Luki mengungkapkan target omzet Dua Naga pada 2027 atau 2 tahun ke depan bisa mencapai Rp 3 triliun.
Kekayaan Gilang disebut-sebut mencapai Rp 800 miliar. Kekayaan dari gurita bisnis Juragan 99 terpampang dari rumah mewah, jet pribadi, hingga deretan mobil super seperti Rolls-Royce, Ferrari, dan Lamborghini.
Pada 2022, Gilang sempat menyebut bahwa omzet MS Glow saja bisa Rp 600 miliar per bulan.
Data dan Fakta Ekonomi Baru di Indonesia
Penetrasi teknologi yang begitu cepat membuat lanskap ekonomi berubah dalam waktu singkat. Kini, digitalisasi sudah merambah ke berbagai lini dan memunculkan corak ekonomi baru.
Sepertinya belum lama kartu debet/ATM dan kartu kredit jadi alat pembayaran utama masyarakat Indonesia. Namun ini situasinya berubah.
Digitalisasi juga sudah merambah ke sistem pembayaran. Penggunaan mobile banking makin pesat sehingga perlahan menggeser penggunaan uang tunai dan kartu.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, volume transaksi aplikasi mobile dan internet banking pada Juli tumbuh 26,07% year-on-year (yoy) dan 12,68% yoy. Sementara volume transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh impresif 162,77%.
Pada kuartal I-2025, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat pengguna QRIS sudah mencapai 56 juta. Naik 14,3% yoy.
Sementara rata-rata transaksi QRIS per merchant per bulan pada kuartal I-2025 adalah Rp 2,73 juta. Melonjak 107,13% yoy.
Total volume transaksi QRIS per kuartal I-2025 adalah 1,02 miliar atau melesat 169% yoy. Sedangkan nilai transaksi mencapai Rp 104 triliun atau tumbuh 148% yoy.
Di sisi lain, transaksi dengan kartu ATM/debet makin kurang populer. Data ASPI menunjukkan, total transaksi dengan kartu ATM/Debet per kuartal I-2025 adalah 1,7 miliar. Dalam setahun terakhir, angkanya relatif tidak bergerak alias stagnan.
Digitalisasi juga membuat akses informasi menjadi makin mudah. Dunia berada di ujung jari, tidak perlu pergi jauh untuk mencari informasi.
Hasilnya, pemahaman masyarakat terhadap investasi makin meningkat. Salah satunya terlihat dari kenaikan Indeks Literasi Keuangan.
Pada 2025, Indeks Literasi Keuangan tercatat 66,46%. Naik dibandingkan 2024 yang sebesar 65,43%.
Adapun Indeks Inklusi Keuangan pada 2025 ada di 80,51%. Juga lebih tinggi ketimbang 2024 yakni 75,02%.
Masyarakat yang makin melek investasi membuat arus modal ke pasar saham Indonesia terus bertambah. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor saham tercatat lebih dari 17 juta per awal 3 Juli lalu. Ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Dibandingkan dengan akhir 2024, jumlah investor di pasar modal Tanah Air naik 11,42%.
Investor individu alias ritel juga makin menggandrungi investasi di pasar modal. Mereka berlatar belakang pengusaha, pegawai negeri, pegawai swasta, guru, ibu rumah tangga, sampai pelajar.
Dari sisi penghasilan, mereka yang berpendapatan kurang dari Rp 10 juta per bulan juga makin sadar pentingnya berinvestasi. Bahkan kelompok ini menjadi investor ritel dengan porsi terbesar.
Kesadaran pentingnya berinvestasi juga sepertinya sudah tertanam sejak dini. Terlihat dari proporsi investor ritel berusia kurang dari 30 tahun mendominasi. Porsinya sudah lebih dari 54%.
Artinya, mereka yang tergolong masuk Generasi Z adalah pemain utama di pasar modal Ibu Pertiwi. Generasi ini menjadi yang terbesar di antara investor ritel lainnya.
Mengikuti perkembangan zaman, transaksi aset kripto juga makin mendapat tempat di Bumi Nusantara. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp 650,61 triliun pada 2024. Meroket 335,91% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang 2024, jumlah pengguna aset kripto di Indonesia sudah mencapai 22,91 juta orang.
Belanja dari Rumah
Digitalisasi, yang menjadi corak utama ekonomi baru di Indonesia, juga mengubah pola konsumsi masyarakat. Kini tidak perlu lagi keluar rumah untuk mencari berbagai kebutuhan. Semua sudah tersedia dalam genggaman, di layar ponsel.
Mengutip laporan berjudul Cashing in on the Digital Boom keluaran Mandiri Institute, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai Rp 487 triliun. Tumbuh 7,27% dibandingkan 2023.
Sementara riset Cube Asia mengungkapkan, Indonesia menguasai pasar e-commerce ASEAN. Sekitar 42% pasar e-commerce di kawasan ini ada di Indonesia.
Pada 2024, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan bernilai US$ 64 miliar. Thailand berada di peringkat kedua dengan jarak yang sangat jauh yaitu 'hanya' US$ 24 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 3,82 juta jumlah usaha e-commerce di Indonesia pada 2023. Naik 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai transaksi e-commerce pada 2023 adalah Rp 1.100,87 triliun. Melonjak 40% dibandingkan 2022.
"Mayoritas usaha e-commerce tidak mempunyai badan hukum atau badan usaha yaitu sebesar 90,59%. Sedangkan yang memiliki badan hukum atau badan usaha seperti Perseroan Terbatas (PT) sebesar 4,49%. Diikuti badan hukum lainnya, sebesar 3,41% dan badan hukum persekutuan komanditer (CV) sebesar 1,52%,"
sebut laporan Statistik E-Commerce 2023 yang disusun BPS.
Artinya, hampir seluruh pemain atau penjual di e-commerce adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ini menandakan ekonomi bergerak dari akar rumput, bottom-up.
"Peningkatan nilai transaksi e-commerce ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah usaha e-commerce di Indonesia yang bertambah sebanyak 27%. Pertumbuhan ini mencerminkan tren positif dalam ekonomi digital, yang juga sejalan dengan perkembangan ekonomi global dan regional.
"Di tingkat ASEAN, ekonomi digital terus berkembang pesat, dengan Indonesia sebagai salah satu pemain utama. Transformasi digital di Indonesia, yang didukung oleh infrastruktur digital yang kuat dan kebijakan pemerintah yang pro-bisnis, telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dengan proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 600 miliar pada 2030, peningkatan pendapatan dari e-commerce ini menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian digital yang semakin terintegrasi dengan pasar global,"
papar laporan BPS.
Pasar Tenaga Kerja Berubah
Seperti disebutkan sebelumnya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih menjadi fenomena yang aman ditakutkan. Ada tendensi angka PHK kian membesar, sehingga kemudian muncul istilah gelombang PHK.
Akan tetapi, tidak semua gelap-gulita. Masih ada harapan, karena ekonomi baru menyimpan potensi yang luar biasa.
Sektor e-commerce, misalnya. Penyerapan tenaga kerja di sektor ini sekarang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Di sejumlah situs pencari kerja, kata kunci e-commerce masih menjadi favorit. Lowongan kerja yang tersedia di bidang ini pun cukup banyak.
Misalnya di situs Jobstreet. Diakses pada 14 September, lowongan dengan kata kunci e-commerce mencapai 1.859 pekerjaan.