Dolar AS sedang menjalani tren positif. Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang dunia) menguat 0,48% ke 99,394.
Dollar Index berada di posisi terkuat sejak 31 Juli atau lebih dari dua bulan terakhir.
Indeks ini juga sudah menguat empat hari beruntun. Dalam empat hari tersebut, Dollar Index terangkat 1,7%.
Dolar AS kembali menjadi pilihan investor karena aset-aset berisiko seperti saham sepertinya sudah naik terlalu tajam. Bahkan ada pembicaraan soal overheat.
“Beberapa area di pasar sepertinya memang sudah overheat. Kenaikan tanpa sentimen yang kuat membuat pasar sensitif terhadap kejutan,” tutur Keith Lerner dari Truist Advisory Services Inc, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Para trader di Asia dan Eropa pun memperkirakan bahwa penguatan dolar AS bisa bertahan hingga akhir tahun.
“Mungkin penguatan dolar AS akan terbatas tanpa kenaikan imbal hasil (yield). Namun ketika yield naik, maka bisa menyebabkan koreksi di aset-aset lain,” tegas Dilin Wu, Strategist di Pepperstone Group, juga dinukil dari Bloomberg News.
(aji)































