Logo Bloomberg Technoz

Gubernur BI Ramal Peluang Kenaikan Bunga Acuan AS Kecil

Krizia Putri Kinanti
30 May 2023 13:13

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perry Wajiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), memberikan paparan di hadapan Badan Anggaran DPR dalam Rapat Kerja membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijaka Fiskal (KEM-PPKF) 2024. Dalam rapat tersebut, Perry menyebut ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian.

"Memang kondisi global masi tidak menentu. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 adalah 2,7% dan 2024 sedikit lebih tinggi di 2,8%, didukung oleh ekonomi Tiongkok, India, dan sejumlah negara-negara Asia," papar Perry, Selasa (30/5/2023).

Inflasi, lanjut Perry, juga masih sangat tidak pasti. Memang ada kecenderungan penurunan di negara-negara berkembang, tetapi di negara-negara maju laju penurunan inflasi masih lambat.

"Itu mendorong suku bunga di negara maju masih tinggi. Kami perkirakan Fed Funds Rate (suku bunga acuan Amerika Serikat) masih di 5,25% sampai akhir tahun ini," kata Perry.

Bank Sentral AS akan menggelar pertemuan untuk menentukan suku bunga acuan pada 14 Juni. Perry memperkirakan peluang kenaikan suku bunga acuan tidak lagi besar.